Rabu, 06 November 2013

Kenangan KKN 48 Desa Salajangki Bon-Sel

           Romansa Salajangki Masih ingatkah ketika kita hidup bersama di Salajangki??? Wahai saudara-saudariku,”Abed, Mamat, Erin, Ifa, Ani, Nunu, Qolbi” Banyak kenangan tentangmu tersimpan dalam memoriku, baik suka maupun duka. Kita dipertemukan dalam mata kuliah KKN yang pada awalnya tidak saling mengenal karena berasal dari jurusan yang berbeda walaupun sebenarnya kita masih dalam lingkup UIN.
          Masih ingatkah ketika pertama kali bertemu di mesjid kampus 2 UIN walaupun sebelumnya kalian sudah bertemu ketika pembagian kelompok akan tetapi diriku tak sempat hadir karena masih sibuk dengan kegiatan. Masih ingatkah ketika pemberangkatan KKN ke-48 untuk Bon-Sel? Kita sudah duduk bagus di bus tapi tiba-tiba disuruh pindah,,,hahah. Dalam perjalanan, kita bercanda ria bercampur keluh dan penasaran dengan lokasinya. Bus sudah masuk lorong, masuk lorong lagi. Sudah belok kanan, belok kiri dan belok kiri lagi tapi belum juga sampai kantor camat. Dimana yah???
          Masih ingatkah ketika sampai di kantor camat??? Kita berkumpul di lapangan menunggu acara penyambutan mahasiswa KKN. Berbagai macam gaya, ada yang berdiri, duduk, jongkok sementara diriku yang mondar mandir, sana sini. Masih ingatkah ketika sampai di rumah Pa’De??? Teman-teman sibuk mengatur barang-barang tapi aku terkapar di lantai karena sakit kepala yang tidak bisa ditahan. Pada malam, kita harus tidur ber-enam dalam satu kamar dan terpaksa Erin tidur di lantai karena springbednya tidak muat. Huaaaah tidak bisa bergerak,,,panaaas.
           Pagi hari Abed dan Erin bikin nasi goreng. Waah....pedas banget....tapi enak sampai-sampai Pa’de dan Bu’de juga suka masakannya. Dan masih ingatkah ketika siang menjelang sore kita kaget mendengar teriakan Bu’De” parrisi battangku . . . . parrisi battangku .........” aku yang tidak mengerti bahasa Makassar tidak tahu apa yang terjadi, setelah mendengar bisikan dari Qolbi, ternyata ibu lagi sakit perut. Malam hari, kita susun jadwal sehari-hari dengan berbisik-bisik karena takut mengganggu ibu yang sedang sakit. Bahkan K’Ani harus pindah ke ruang dapur.
              Masih ingatkah? Hampir setiap hari Ahad membersihkan di depan Kantor Desa dan Kuburan dibantu oleh pemuda Salajangki tentunya. Setiap hari senin-jumat mengajar santri TKA/TPA, mengajar di sekolah, mengecet bareng dan hampir semua dikerjakan dengan dadakan terutama Festival Anak Saleh yang akhirnya dapat terlaksana juga atas kerja sama teman-teman dan pemuda Salajangki yang tidak mau ketinggalan.heheheeh Masih ingatkah peristiwa itu??? makan ayam bakar terasa nikmat tapi tiba-tiba berubah jadi hambar mendengar bahwa yang membakar ayam itu adalah orang yang sedang puasa. Maaf teman, kami tidak tahu kalau dirimu berpuasa. Masih ingatkah ketika kita berkumpul di ruang tamu bersama Korcam, Kordes dalam acara curhat bareng???awalnya tidak ada yang mau mulai tapi akhirnya semua mengeluarkan unek-uneknya kecuali Ibu sekretaris. Saat itu kipas angin sudah berputar kencang tapi toh masih terasa panas...apa yang terjadi sebenarnya???
           Masih ingatkah ketika kita luangkan waktu satu hari acara makan ayam bakar dan ikan bakar di sawah bersama Pa’De, Bu’de beserta warga yang sedang panen padi. Kemuadian lanjut jalan- jalan di MTC. Masih ingat ketika teman-teman pulang malam dan harus mengetuk pintu beberapa kali baru aku bukakan. Maafkan aku teman...aku sudah tidur.... Peristiwa yang tidak bisa kulupakan ketika malam ulang tahun K’Ifa. Kaget, kaget banget ketika nyenyak tidur tiba-tiba terdengar Bu’De marah-marah karena tidak ada yang masak padahal sudah hampir magrib. Heranya K’Ifa yang selalu disebut namanya. Wah, ternyata Ka’Ifa dikerjain.
          Masih ingatkah ketika makan bareng di samping rumah Pa’De, makan barobbo di rumahnya ka’Norma, hampir setiap sore makan bakso Dg Rombo. Semua terasa nikmat...tapi sayang hampir semua moment ini kita tidak didampingi oleh Kordes. Masih ingatkah acara terakhir yang paling seru???acara perpisahan mahasiswa KKN angkatan 48 Desa Salajangki yang dihadiri oleh sekretaris desa, para kepala Dusun Desa Salajangki, santri TKA/TPA, pemuda Salajangki, teman KKN Bon-Sel serta warga Salajangki. Acara murah meriah makan ikan bakar dan ubi goreng plus Sarabba. Waaah mantappp. Masih ingatkah malam terakahir KKN di Salajangki? Kita berkumpul di ruang tamu bersama Pa’De dan Bu’de. Kita saling memaafkan atas kesalahan yang terjadi salama bersama di Salajangki, saat itu aku senyum terharu melihat keakraban Abed dan Ka’ Mamat yang selama beberapa hari selalu bertolak belakang dan ingatkah pesanku saat itu bahwa perpisahan itu bukanlah suatu batas pertemuan kita. Kalau memang kita tidak dipertemukan di dunia, insya Allah kita akan bertemu di Surga-Nya.
Aku akan selalu merindukanmu teman...
Imma Husnul Khotimah (Irmayanti)

7 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Senangnya membaca Blog ini..tulisan diatas seakan-akan membawa ingatan saya kembali ke beberapa tahun silam. Bagaimana kabar Pa'de, Bude dan Pak Sekdes sekarang ya??? semoga mereka senantiasa sehat dan dalam lindungan Allah SWT..

    BalasHapus
  3. Sumpah, saya terbahak-bahak membaca tulisan "Romansa Salajangki". Cuma sepertinya masih ada yang belum digambarkan ciri khasnya..Pak Sekdes..

    BalasHapus
  4. Terima kasih banget buat penulis, walaupun saya jauh dari kampung halaman tepatnya di ujung timur Indonesia, tapi membaca goresan tentang salajangki sedikit mengobati kerinduan akan kampung kelahiran...
    Sukses selalu buat penulis..
    untuk silaturahmi _ www.muhsakirmsg.blogspot.com

    BalasHapus